Kamis, 26 September 2013

puisi

Tuhan Bersamaku 
(sebuah puisi hasil cipta tanganku sendiri, tercipta saat kuliah kimia)

saat mata tak mampu lagi berbicara
saat telinga tak mampu lagi mendengar 
saat hidung tak mampu mencium aroma sesuatu
saat kulit tak mampu lagi meraba 

saat tangan bergetar, kakuh 
dan tak mampu lagi memegang 
saat  kaki tak mampu lagi berdiri berjalan 
dan brlari di atas pijakan tanah

di saat itulah aku akan 
berdiri, bejalan, berlari dan berteriak 
inilah aku yang sebenarnya, inilah aku yang sebenarnya
di saat itu tak ada lagi yang mendengarku, tak ada lagi yang melihatku
tak ada lagi menertawakan kegilaanku

yaa kegilaan, keanehan, kekonyolan, ketololan
semua itulah yang membuatku menunggu waktu
waktu dimana hanya ada aku
waktu dimana hanya aku yang hidup 
waktu dimana hanya aku dan Tuhanku

Tuhan yang selalu mengertiku
Tuhan yang selalu mendengar curahan hati iniku
Tuhan yang tak pernah lelah membagi cinta dan kasih-Nya
Tuhan yang selalu melihatku

Tuhan yang tak pernah menertwaiku kekonyolanku
Tuhan yang sedetik pun tak p0ernah lupa denganku
Tuhan yang tak pernah mengucilkanku
Tuhan yang tak pernah jauh dariku
karena Tuhan ada di dalam hatiku
karena selalu bersamaku.