Tuhan Bersamaku
(sebuah puisi hasil cipta tanganku sendiri, tercipta saat kuliah kimia)
saat mata tak mampu lagi berbicara
saat telinga tak mampu lagi mendengar
saat hidung tak mampu mencium aroma sesuatu
saat kulit tak mampu lagi meraba
saat tangan bergetar, kakuh
dan tak mampu lagi memegang
saat kaki tak mampu lagi berdiri berjalan
dan brlari di atas pijakan tanah
di saat itulah aku akan
berdiri, bejalan, berlari dan berteriak
inilah aku yang sebenarnya, inilah aku yang sebenarnya
di saat itu tak ada lagi yang mendengarku, tak ada lagi yang melihatku
tak ada lagi menertawakan kegilaanku
yaa kegilaan, keanehan, kekonyolan, ketololan
semua itulah yang membuatku menunggu waktu
waktu dimana hanya ada aku
waktu dimana hanya aku yang hidup
waktu dimana hanya aku dan Tuhanku
Tuhan yang selalu mengertiku
Tuhan yang selalu mendengar curahan hati iniku
Tuhan yang tak pernah lelah membagi cinta dan kasih-Nya
Tuhan yang selalu melihatku
Tuhan yang tak pernah menertwaiku kekonyolanku
Tuhan yang sedetik pun tak p0ernah lupa denganku
Tuhan yang tak pernah mengucilkanku
Tuhan yang tak pernah jauh dariku
karena Tuhan ada di dalam hatiku
karena selalu bersamaku.